AUD/USD Terlihat Berisiko di Dekat 0,6600 karena Pasar Tenaga Kerja AS Semakin Solid, IHK Tiongkok Dipantau

• AUD/USD berusaha keras untuk merebut kembali resistance terdekat di 0,6600 di tengah sentimen risk-off.
• Penurunan IHK Tiongkok dapat memaksa PBoC untuk memasukkan lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian.
• Data Ketenagakerjaan AS yang solid menegaskan bahwa kekhawatiran inflasi yang membandel di antara para pembuat kebijakan The Fed adalah nyata.

Pasangan AUD/USD menampilkan aksi bolak-balik di bawah resistance level angka bulat 0,6600 di sesi Asia. Aset Aussie terlihat rentan seiring dengan memperdalam kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang telah memperkuat tema penghindaran risiko.

Indeks berjangka S&P500 menunjukkan pelemahan nominal setelah pergerakan pemulihan yang lemah. Tampaknya pergerakan bounce kucing mati oleh keranjang 500 saham AS memudar. Indeks Dolar AS (DXY) telah berbalik sideways di atas 105,20 setelah koreksi tipis, namun, sisi atas terlihat disukai di tengah data Ketenagakerjaan Amerika Serikat yang optimis.

Penambahan gaji baru yang solid di pasar tenaga kerja AS pada bulan Februari karena meningkatnya permintaan telah mengkonfirmasi bahwa kekhawatiran akan inflasi yang membandel di antara para pengambil kebijakan The Fed adalah nyata. Automatic Data Processing (ADP) AS telah melaporkan penambahan 242 ribu pekerjaan pada bulan Februari, lebih tinggi dari ekspektasi 200 ribu dan rilis sebelumnya 119 ribu. Oleh karena itu, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan "Fed siap untuk mengumumkan lebih banyak suku bunga untuk menurunkan inflasi."

Investor akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai pasar tenaga kerja AS setelah rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Selain itu, rilis data Tingkat Pengangguran dan data Penghasilan Rata-Rata Per Jam juga akan sangat penting.

Setelah kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) berturut-turut oleh Reserve Bank of Australia (RBA) dan pertimbangan jeda pengetatan kebijakan yang dipimpin oleh satu kali kenaikan dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan oleh Gubernur RBA Philip Lowe, Dolar Australia telah menghadapi tekanan yang luar biasa.

Saat ini, para investor mengalihkan fokus mereka ke data Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok (Februari). IHK tahunan Tiongkok diprakirakan turun ke 1,9% dari rilis sebelumnya di 2,1%. Secara bulanan, IHK Tiongkok telah dipangkas ke 0,2% dari rilis sebelumnya 0,8%. Inflasi yang lebih rendah dapat memaksa pemerintah Tiongkokdan Bank Sentral Tiongkok (People's Bank of China/PBoC) untuk memasukkan lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian.