Back

Rupiah Masih Melemah terhadap Dolar AS di 16.397, Tunggu Data AS sebelum Risalah Rapat FOMC

  • Pasangan USD/IDR menguat ke 16.397, sedang mengarah ke 16.345.
  • Pertumbuhan inflasi Indonesia yang melandai dikhawatirkan karena daya beli masyarakat menurun.
  • Para pedagang menantikan rilis Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS dan IMP Jasa ISM, sebelum FOMC.

Rupiah (IDR) terlihat masih melemah terhadap Dolar AS (USD) di 16.397, beringsut naik mendekati garis tengah pola persegi panjang pada grafik harian yang terlihat di 16.430 setelah pasangan USD/IDR gagal menutup perdagangan di bawah 16.345 yang merupakan dasar pola tersebut. Bank Indonesia (BI) mencatatkan JISDOR pada tanggal 1 Juli dengan Rupiah yang lebih lemah di 16.384 dibandingkan dengan JISDOR yang tercatat pada tanggal 2 Juli di 16.355.

Inflasi Indonesia pada bulan Juni 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari Senin, 1 Juli, menunjukkan bahwa inflasi tahun-ke-tahun menurun menjadi 2,51% dari tingkat sebelumnya sebesar 2,84% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,28 (IHK Mei: 106,37). Tingkat bulan-ke-bulan mengalami deflasi sebesar 0,08% dari tingkat deflasi sebelumnya sebesar 0,03%, yang merupakan deflasi selama dua bulan berturut-turut di tahun 2024 ini. Menurut beberapa pakar ekonomi, pertumbuhan inflasi yang melandai dari bulan Juni 2023 dikhawatirkan karena daya beli masyarakat yang menurun akibat Dolar AS yang terus menguat dan menekan Rupiah.

Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama lainnya, sedikit pulih ke 105,71 di perdagangan pada sesi Asia akibat imbal hasil obligasi AS yang meningkat ke 4,75% pada saat berita ini ditulis. Semalam, indeks ini mengalami penurunan dan ditutup di 105,67 setelah Ketua The Fed Jerome Powell tetap berhati-hati dan menunjukkan keyakinannya pada prospek inflasi tetapi tidak menegaskan kepastian mengenai penurunan suku bunga.

Meskipun lowongan pekerjaan JOLTs AS melaporkan kenaikan yang signifikan sebesar 8,14 juta di bulan Juni dibandingkan dengan 7,9 juta pada bulan April (yang direvisi dari 8,05 juta) serta melampaui prakiraan pasar yang sebesar 7,9 juta, sentimen pasar tampaknya lebih terpengaruh oleh komentar-komentar dovish Powell dalam Forum ECB di Sintra yang diadakan semalam di sesi Amerika.

Selanjutnya, para pedagang menunggu rilis Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS, IMP Jasa ISM untuk bulan Juni, dan Risalah Rapat FOMC yang dijadwalkan pada hari Rabu sebelum rilis Nonfarm Payrolls bulan Juni pada hari Jumat.
 

GBP/USD Datar di Bawah 1,2700, Fokus pada Data AS/Notulen FOMC untuk Beberapa Dorongan

Pasangan GBP/USD berjuang untuk melanjutkan pemulihan bagus semalam dari area 1,2615, atau level terendah beberapa hari dan berosilasi dalam kisaran sempit selama sesi Asia hari Rabu. Harga spot tetap terbatas dalam kisaran yang sudah dikenal selama dua pekan terakhir dan saat ini diperdagangkan tepat di bawah angka bulat 1,2700.
Leer más Previous

Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Bertahan di Atas $29,50 karena Powell dari The Fed Berubah Menjadi Dovish

Harga perak (XAG/USD) melanjutkan kenaikan beruntun untuk hari kelima, diperdagangkan di kisaran $29,70 per troy ons selama sesi Asia pada hari Rabu. Harga perak kemungkinan didukung oleh reaksi investor terhadap pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang agak dovish.
Leer más Next