IHSG Mencapai Rekor Tertinggi Baru di 7.460,38 di Tengah Surplus Neraca Perdagangan dan Penguatan Rupiah
- IHSG meraih tertinggi baru sepanjang masa di tengah dua berita positif.
- Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus, meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya.
- Rupiah kembali menguat terhadap Dolar AS, di bawah 16.000 sejak 8 Agustus 2024.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia berada di 7.409,78, turun 0,35% pada saat penulisan. IHSG dibuka di 7.442,83 dan meraih tertinggi baru sepanjang masa di 7.460,38 dalam 15 menit pertama perdagangan hari ini. Namun demikian, indeks belum bisa bertahan dekat rekor tertinggi karena indeks kemudian mundur ke 7.386,73 dalam satu jam pertama perdagangan. Saat ini, indeks bergerak di antara kedua level tersebut.
Pergerakan di atas terjadi di tengah data neraca perdagangan Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan penguatan Rupiah hari ini. Surplus nerca perdagangan Indonesia untuk Juli 2024 adalah USD0,47 miliar, dibandingkan USD2,39 miliar pada Juni 2024. Penurunan surplus diakibatkan oleh kenaikan impor. Pada Juli 2024, impor sebesar USD21,74 miliar, naik 17,82% pada basis bulanan. Sedangkan untuk ekspor, Indonesia mencatatkan kenaikan 6,55% pada basis tahunan di USD22,21 miliar. Surplus ini ditopang oleh komoditas seperti batu bara, minyak kelapa sawit, besi, dan baja.
Rupiah sempat menguat ke 15.543 terhadap Dolar AS pagi ini. Penguatan Rupiah tampak didorong oleh pelemahan Dolar AS. Dolar AS melemah setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang melemah semalam. Pelemahan dalam data tersebut memperkuat probabilitas penurunan suku bunga The Fed di bulan September.
Dorongan positif di atas tampaknya tidak cukup kuat untuk memberikan dorongan di pasar. Sebagian besar saham-saham dalam Indeks LQ45 merah pada saat penulisan. Tiga top losers dalam LQ45 untuk saat ini adalah ISAT di 11.125 (-3,68%), ACES di 735 (-2,65%), dan MEDC di 1.320 (-2,58).
Jika IHSG melanjutkan penurunan yang saat ini terjadi, indeks akan menemukan support di 7.375,20 (area tertinggi 25, 26, 27 Maret, dan 20 Mei 2024) dan 7.226,78 (area terendah 30 dan 31 Juli 2024). Sedangkan untuk sisi atas, indeks perlu melewati 7.442,83 (pembukaan 15 Agustus) terlebih dahulu untuk mengubah indeks menjadi positif dan menargetkan penembusan 7.460,38 dan menorehkan tertinggi baru sepanjang masa di atasnya.