Back

Harga Batu Bara Melonjak, Afrika Selatan Berikan Dorongan

  • Harga batu bara ICE Newcastle naik 1,47% ke USD 107,20, tertinggi dalam dua bulan.
  • Afrika Selatan tegaskan komitmen terhadap batu bara, meski mulai mendorong eksplorasi mineral transisi energi melalui strategi dan RUU baru.
  • Tiongkok yang menolak HBA membuat impor Indonesia ke Negeri Tirai Bambu ini lesu di bulan April.

Harga kontrak berjangka batu bara ICE Newcastle untuk pengiriman Juni 2025 (LQM25) naik tajam sebesar USD 1,55 atau 1,47% ke level USD 107,20 per metrik ton pada perdagangan Rabu, 21 Mei 2025. Kenaikan ini membawa harga ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Harga sempat diperdagangkan pada kisaran USD 106,30 hingga USD 107,30 sepanjang sesi. Dibandingkan penutupan sebelumnya di USD 105,65, rally harga batu bara mencerminkan sentimen positif yang menguat di pasar energi global.

Berita optimis datang dari Afrika Selatan, negara ini menegaskan komitmennya terhadap energi berbasis batu bara, dengan Menteri Listrik dan Energi, Dr. Kgosientsho Ramokgopa, menyatakan akan terus memanfaatkan cadangan batu bara nasional. Sementara itu, pemerintah Afrika Selatan meluncurkan Strategi Mineral Kritis dan RUU Eksplorasi untuk mendorong pengembangan mineral penting transisi energi. Meski berfokus pada energi hijau, strategi ini memberi tekanan pada sektor batu bara untuk beradaptasi di tengah pergeseran global menuju energi rendah karbon.

Di Indonesia, menurut data bea cukai, impor batu bara ke Tiongkok tercatat menurun sebanyak 20% menjadi 14,286 juta ton pada bulan April. Hal ini disebabkan penolakan Tiongkok terhadap penerapan Harga Batubara Acuan (HBA) yang ditetapkan pemerintah Indonesia sejak 1 Maret untuk perdagangan internasional guna meningkatkan royalti. Selain itu, Harga batu bara Tiongkok yang turun juga turut melemahkan impor dari Indonesia. Pada periode 2 bulan Mei 2025, pemerintah Indonesia menetapkan HBA utama USD 110,38/ton, mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. HBA 1 (kalori tinggi) sebesar USD 76,62/ton, HBA 2 USD 50,58/ton, dan HBA 3 (kalori rendah) USD 35,42/ton.

Sementara itu, menurut Reuters, Polandia tengah melakukan upaya dalam mengembangkan modernisasi dan perluasan jaringan listrik dengan memperkuat infrastruktur energi dan memfasilitasi transisi menuju energi bersih. Hal ini terkait strategi energi nasional Polandia untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan memperkuat jaringan untuk menghadapi kebutuhan masa depan.

Prospek batu bara beragam, namun dalam jangka panjang dibayangi oleh tren dekarbonisasi global yang menuntut adaptasi industri batu bara agar tetap relevan.



NZD/USD: Prospek tetap Beragam – UOB Group

Dolar Selandia Baru (NZD) kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran sideways 0,5905/0,5945 terhadap Dolar AS (USD). Dalam jangka panjang, prospek tetap bervariasi, tetapi NZD kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran yang lebih ketat yaitu 0,5835/0,5985, catat analis Valas UOB Group, Quek Ser Leang dan Peter Chia.
Leer más Previous

Permohonan Hipotek MBA Amerika Serikat Mei 16: -5.1% versus Sebelumnya 1.1%

Permohonan Hipotek MBA Amerika Serikat Mei 16: -5.1% versus Sebelumnya 1.1%
Leer más Next