Back

Imbal Hasil tetap Tertekan dengan Saham Berjangka karena Pasar Bersiap untuk The Fed

  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun berusaha keras untuk mempertahankan positif harian pertama dalam enam hari.
  • Saham berjangka memangkas kenaikan awal, perdagangan ekuitas Asia-Pasifik beragam.
  • Kehati-hatian sebelum The Fed dan Omicron mendapatkan perhatian besar, perkiraan pertumbuhan IMF dan ketakutan perdagangan/geopolitik semakin memperbesar sentimen risk-off pasar.

Pasar global tetap lesu selama sesi Asia hari Rabu karena para investor menunggu keputusan Federal Reserve (The Fed) AS.

Yang juga membebani selera risiko adalah masalah Omicron dan risiko geopolitik yang berasal dari Rusia dan perkiraan ekonomi yang suram oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Sementara yang menggambarkan sentimen, imbal hasil obgligasi pemerintah AS 10-tahun naik-turun di sekitar 1,78%, hampir tidak positif setelah menurun selama lima hari terakhir. Di baris yang sama adalah Kontrak Berjangka S&P 500 yang tetap ragu-ragu di sekitar 4.350 sedangkan saham-saham Asia-Pasifik diperdagangkan beragam mengikuti sejumlah komentar dari pemeringkat raksasa, Moody's.

Baca: Moodys: Pemulihan Ekonomi akan Stabil di Apac

Varian Covid Afrika Selatan mendorong para pengambil kebijakan di IMF untuk menurunkan perkiraan pertumbuhan global ketika ejabat No.2 Gita Gopinath mengatakan, “Kami memproyeksikan pertumbuhan global tahun ini sebesar 4,4%, 0,5 poin persentase lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, terutama karena penurunan peringkat untuk Amerika Serikat Serikat dan Tiongkok,” menurut Reuters.

Yang juga membebani sentimen pasar adalah kesiapan AS, Inggris, dan Uni Eropa (UE) untuk mengenakan sanksi ekonomi terhadap Rusia jika menyerang Ukraina. Dengan itu, pembaruan terbaru menunjukkan berkurangnya kekhawatiran akan perang yang mungkin akan segera terjadi antara Moskow dan Kyiv.

Lebih jauh lagi, pengesahan America COMPETES Act baru-baru ini menawarkan dukungan lebih lanjut bagi harga emas di tengah kekhawatiran meningkatnya pertikaian AS-Tiongkok.

Patut diperhatikan bahwa The Fed 'elang' mengabaikan data Keyakinan Konsumen CB AS yang lebih lemah dan angka Indeks Manufaktur The Fed Richmond pada ekspektasi inflasi AS yang lebih kuat, per 10-tahun, tingkat inflasi impas menurut data St. Louis Federal Reserve (FRED), yang pada gilirannya mendukung para pembeli emas. Pengukur inflasi ini naik beru-baru ini untuk hari ketiga berturut-turut setelah turun ke level terendah sejak September pada 20 Januari.

Selanjutnya, sentimen pasar mungkin tetap lamban menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Jika para pengambil kebijakan gagal memenuhi harapan hawkish pasar, kekecewaan akan ditanggapi dengan lebih kuat.

Baca: Pratinjau Keputusan Suku Bunga Federal Reserve: Inflasi, Omicron, dan Ekuitas

Ringkasan Opini BOJ: Peluang Kenaikan Inflasi Menuju 2% karena Kenaikan Harga Meluas

Bank of Japan (BOJ) menerbitkan 'Ringkasan Opini' dari pertemuan pada bulan Januari pada hari Senin, dengan poin-poin utama dicatat di bawah ini. "Ad
Leer más Previous

Dolar AS Bergerak ke Konsolidasi Jelang The Fed, Pembeli Siap Siaga

Dolar AS mundur dari puncak dua minggu pada hari Selasa karena para investor mengesampingkan ketegangan antara Rusia dan negara Barat atas Ukraina dan
Leer más Next